Dalam
rangka mewarnai keberadaan dan aktifitas Ambalan sehingga memiliki ciri
khas, maka diupayakan pencarian tokoh yang akan dijadikan panutan,
sandaran dan menjadi tanggung jawab moral yang mulia untuk mengemban
misi dan amanatnya. Tokoh panutan itu ialah El-Khattab dan Al-Khumaira.
/>
Sejarah El-Khattab
Nama
lengkapnya adalah Umar bin Al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza
Al-Quraisy, biasa dipanggil Abu Hafsh dan digelari Al-Faruq (pemisah
antara yang hak dan yang batil). Ia berwajah tampan, tangan dan kakinya
berotot, jenggotnya lebat dan suka menyemirnya dengan bahan pewarna
al-hinna dan katam, kepala bagian depannya botak, postur tubuhnya tinggi
besar, seolah ia sedang mengendarai karena saking tingginya, warna
kulitnya cokelat kemerah-merahan, tubuhnya tegap, dan suaranya lantang.
Ia
adalah sosok yang terkenal cerdas dan paling keras wataknya di kalangan
pemuda quraisy. Ia pandai membaca dan menulis. Pada masa jahiliyah, ia
selalu menjadi utusan, menjadi duta besar, dan menjadi kebanggaan kaum
Quraisy. Umar masuk Islam pada tahun keenam pasca kenabian. Ia berada di
urutan ke-40 dari orang-orang yang mula-mula masuk Islam. Keteladanan
Umar bin Al-Khattab di antaranya adalah sifat ikhlas, zuhud, tegas dan
berbakti pada rakyat, adil, keras, dan mujahid tanggung.
Sejarah Al-Khumaira
Ibunya orang
beriman, isteri nabi Muhammad sekaligus putri dari As-Sidiq adalah
sosok yang pantas diteladani oleh seluruh mu’minah di sepanjang zaman.
Ia adalah wanita pemilik kemuliaan yang tak tertandingi Aisyah -lah
manusia yang paling berilmu tentang al quran, karena kehidupannya yang
selalu bersanding dengan pembawa risalah islam, dan beliau menyaksikan
Al quran yang turun di rumah beliau. Paling berilmu, karena paham
bagaimana wujud penjabaran Al quran dalam kehidupan sehari-hari,
dipraktikkan dalam perkataan, perbuatan, budi pekerti, akhlaq dan adab
oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pula wanita yang paling berilmu tentang hadits, fikih, pengobatan, syair dan hikmah.
Aisyah
sebagai perempuan memang seperti perempuan pada umumnya. Menikah dengan
Muhammad SAW, Aisyah hidup dalam rumah tangga kenabian. Ia dikenal
memiliki rasa cemburu yang tinggi.
Hanya perbedaan intensitas rasa cemburulah yang membedakan satu
perempuan dengan perempuan lainnya. Ketika Muhammad SAW berada di dekat
Aisyah, wahyu dari langit kerap turun. Aisyah menjadi salah satu istri
Muhammad SAW yang turut menopang geliat Islam dari Mekah-Madinah menuju
pentas dunia. Ketika Muhammad SAW wafat, Aisyah berada di dekat Nabi
pembawa risalah Islam itu. Usia Aisyah memang lebih panjang, sehingga
dengan penuh khidmat menyaksikan zaman kepemimpinan khulafaur rasyidin dan pemerintahan sesudahnya. Aisyah meninggal dunia sekitar tahun 678 M.
Aisyah
bisa dikatakan merupakan gambaran lengkap Islam yang memberikan ruang
bagi perempuan. Aisyah adalah perempuan yang begitu cerdas, daya
ingatnya kuat, dan imajinasinya memukau. Ia hafal Al-Qur’an,
meriwayatkan ribuan hadits, dan hafal pelbagai syair. Membaca kehidupan
Aisyah adalah mengambil keteladanan bagi perempuan untuk juga mampu
mengepakkan sayap ke langit ilmu yang luas. Aisyah juga menguasai
sejarah di zamannya, ilmu pengobatan, dan pelbagai ilmu lainnya.
Ketekunannya belajar tak diragukan. Bahkan, Aisyah juga mengajar dan
memiliki begitu banyak murid, baik murid perempuan maupun laki-laki.
Banyak pihak meminta nasehat dan fatwa kepada Aisyah.
Aisyah
adalah perempuan yang memiliki kesederhanaan. Keimanannya begitu kokoh.
Ia memiliki kemurahan hati, dermawan kepada siapa pun yang kekurangan.
Pelbagai peperangan juga mencatat Aisyah sebagai bagian dari pasukan. Ia
turut maju ke medan perang dengan keberanian dan ketegaran sesuai
tugasnya.
Mengambil
keteladanan dari Aisyah, perempuan selayaknya memiliki impian dan
cita-cita besar. Berbagai ranah kehidupan tentu menantikan kontribusi
perempuan. Aisyah telah memberi contoh seorang perempuan yang tak sudi
diinjak-injak dan dilemahkan. Dalam berbagai kesempatan, Aisyah tampil
sebagai pembela kaum perempuan dari pendapat-pendapat yang
mendiskreditkan perempuan. Di hadapan kekuasaan, Aisyah bisa tampil
penuh kehormatan. Bahkan, kritik-kritik pedas kerap dilancarkan Aisyah
terhadap kekuasaan yang tak terkendali.
Sosok
seorang Aisyah radhiyallahu anha, memberikan ibrah yang berharga bagi
para mukminah. Kedalaman ilmu, kecerdasan dan perhatiannya terhadap umat
adalah warisan yang berharga yang terus bisa diwarisi sampai hari ini.
Terbukti dengan kedudukan beliau yang tercakup dalam tujuh orang di
kalangan shabat yang banyak menghafal fatwa-fatwa dari para sahabat.
Panji Islam di sepanjang sejarah akan selalu tegak dengan para
penyandangnya. Dan Aisyah adalah salah satu penegak panji Islam di awal
terbitnya cahaya Islam. Sebuah bukti bahwa wanita pun memiliki peran
yang sangat besar dalam memperjuangkan Islam. Tidak hanya untuk membuang
waktu untuk berbagai pekerjaan yang sia-sia, sebagaimana yang dilakukan
oleh mayoritas muslimah di zaman ini.
Sejarah Penamaan Ambalan
Pramuka
Sekolah Islam Terpadu (SIT) merupakan wadah pembinaan kepramukaan bagi
para anggota pramuka penegak di SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Selama dua
tahun sejak berdirinya SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid pada tahun 2009
memiliki ektstrakurikuler Pandu SIT yang kemudian beralih menjadi
Pramuka SIT. Hal ini dikarenakan telah terjalinnya kerjasama antara JSIT
dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Selama periode dua tahun
tersebut, Pramuka SIT belum memiliki wadah bagi pramuka penegak berupa
ambalan penegak.
Para
Pembina Pramuka SIT merapatkan nama ambalan bersama Kepala Kepengasuhan
Ihsanul Fikri dengan mempertimbangkan tokoh teladan yang dapat
dijadikan panutan bagi anggotanya. Kemudian dengan berbagai
pertimbangan, diputuskan nama ambalan ikhwan adalah El-Khattab dan
ambalan akhwat adalah Al-Khumaira. Pada Oktober 2011 dilaksanakan
seleksi calon pengurus Dewan Ambalan yang diikuti oleh siswa dan siswi
kelas XI SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Setelah dilaksanakan seleksi calon
pengurus, para Pembina Pramuka SIT dan anggota pengurus Majelis
Pembimbing Gugusdepan yang diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
merapatkan susunan Pengurus Dewan Ambalan sehingga terbentuklah
kepengurusan tersebut yang beranggotakan 12 pengurus ambalan El-Khattab
dan 12 pengurus ambalan Al-Khumaira.
Pengurus
Dewan Ambalan El-Khattab dan Ambalan Al-Khumaira periode 2011-2012
dilantik pada Kamis, 10 November 2011 bertempat di GOR H. Asy’ari LPIT
Ihsanul Fikri, bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Kak Nurwakhid
selaku Pembina Pramuka SIT yang disaksikan oleh seluruh Pembina dan
anggota pramuka penegak. Pradana Ambalan El-Khattab adalah Kak Akbar
Fasya dan Pradana Ambalan Al-Khumaira adalah Kak Iffatul Latifah.
Susunan kepengurusan yang diusung terdiri dari Pradana, Kerani, Juru
Uang, Pemangku Adat, Bidang Giat Operasional, Bidang Giat Teknik
Kepramukaan, Bidang Giat Kerohanian Islam, Bidang Penelitian dan
Evaluasi. Kemudian nomor gugusdepan terdiri dari 11-08.12-127 untuk
ambalan El-Khattab dan 11-08.12-128 untuk ambalan Al-Khumaira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar